PENDAHULUAN
Beriman kepada Allah adalah salah satu pokok
terpenting yang harus dilakukan oleh seluruh umat islam, selain beriman kepada
Malaikat, kitab-Nya, Rasul-Nya, iman kepada hari akhir, dan kepada qada&qadhar.
Seorang belum dikatakan beriman kepada Tuhanya apabila ia belum dapat meyakini
dalam hatinya, bahwa Tuhan Allah adalah dzat yang Maha esa dengan segala
keagungan dan sifat-sifatntnya. Adapun beriman kepada sifat Allah termasuk juga
dalam klasifikasi iman kepada Allah. Maka dari itu, sebagai umat muslim kita
wajib meyakini bahwa Allah mempunyai sifat yang melekat pada-Nya, yang patut
kita percayai dan kita imani. Maka dari itu, pada bab selanjutnya akan kami
bahas mengenai iman kepada Allah dan sikap orang yang mencerminkan beriman
kepada Allah.
PEMBAHASAN
I.
Iman Kepada Allah
a. Pengertian Iman kepada Allah
Iman menurut
bahasa artinya percaya atau membenarkan. Menurut Istilah dalam ilmu tauhid,
iman artinya membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan
dengan perbuatan.
اَلاِْيْمَانُ مَعْرِفَةٌ بِالْقَلْبِ
وَقَوْلٌ بِالِلّساَنِ وَعَمَلٌ بِاْلاَرْكَانِ
Artinya : Iman dalah percaya dalam hati,
mengucapkan dengan lisan dan mengerjakan dengan anggota badan (HR. Thobroni)
Iman kepada Allah
SWT yaitu keyakinan yang sesungguhnya bahwa Allah adalah wahid (satu), tidak
beranak dan tidak beristri. Dalam pengertian lain Iman kepada Allah adalah
meyakini dengan akal akan wujud dan kebenaran-Nya sebagai pencipta, pemelihara
dan Tuhan seluruh makhluk Ciptaan-Nya. Dengan demikian, pengertian iman kepada
Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan
segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan
dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
Jadi,
seseorang dapat dikatakan sebagai orang yang beriman apabila memenuhi ketiga
unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang
keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan
amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang
sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang
utuh dan tidak dapat dipisahkan. Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang
sangat mendasar bagi seseorang. Allah memerintahkan agar ummat manusia beriman
kepada-Nya, sebagaimana firman Allah yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah
beriman kepada Allah dan RasulNya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang
diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa
ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya,
dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.”
(Q.S. An Nisa : 136)
Ayat di atas
memberikan penjelasan bahwa Bila kita ingkar kepada Allah, maka akan mengalami
kesesatan yang nyata. Orang yang sesat tidak akan merasakan kebahagiaan dalam
hidup. Oleh karena itu, beriman kepada Allah sesungguhnya adalah untuk kebaikan
manusia
b. Ciri – ciri Orang yang Beriman
kepada Allah
1.
Apabila disebut nama Allah akan
bergetar hatinya.
2.
Apabila dibacakan ayat-ayat Allah
kepada mereka bertambahlah iman mereka.
3.
Mereka yang benar-benar mendirikan
sholat dan menafkahkan sebagian hartanya di jalan Allah.
4.
Hanya kepada Allahlah mereka
bertawakal atau berserah diri.
c. Hikmah
Beriman Kepada Allah SWT
Kalian
percaya kepada sifat-sifat Allah ialah dengan tunduk dan patuh kepada seluruh
perintahNya dan menjauhi laranganNya. Adapun hikmah dari mempercayai
sifat-sifat Allah diantaranya :
1.
Dapat menyelamatkan seseorang dari
segala sesuatu yang menimpa dirinya karena orang beriman akan ditolong oleh
Allah (Q.S al-Mukmin ayat 31)
2.
Hati menjadi tenang dan tidak
gelisah (Q.S ar-Ra’du ayat 28)
3.
Mendatangkan keuntungan. Tanpa
dibekali iman, seseorang akan berada dalam kerugian (Q.S al-Asr ayat 1-3).
II.
Sifat Allah
swt dan Ciri Orang yang Beriman kepada
Sifat Allah
a. Sifat – Sifat Allah
Sifat adalah kualitas yang melekat pada dzat. Sifat
tidak memiliki arti tanpa adanya dzat. Sifat Allah yang terkandung dalam
asma-Nya sebagaimana tercantum dalam Al-Quran, secara keseluruhan menggambarkan
kesempurnaan mutlak bagi Allah dan tidak ada satu pun yang menyamai-Nya. karena
itu, selain Allah, tidak ada yang boleh di lekati sifat-sifat ke-Tuhanan.
Adapun sifat Allah diklasifikasikan menjadi tiga, yakni sifat Wajib, sifat
Mustahil, dan sifat Jaiz bagi Allah.
1.
Sifat Wajib
Allah swt.
Adalah sifat-sifat
yang pasti dimiliki oleh Allah swt. Yang sesuai dengan keagunganya sebagai
pencipta alam seisinya. Dalam ilmu aqa’id, disebutkan bahwa sifat wajib
Allah swt ada tiga belas yaitu:
a.
Wujud (ada)
b.
Qidam (terdahulu)
c.
Baqa’ (kekal)
d.
Mukhalafatu lil
Hawadisi (Berbeda dengan ciptaan-nya)
e.
Qiyamuhu Binafsihi
(Berdiri dengan sendirinya)
f.
Wahdaniyah (Maha
Esa)
g.
Qudrah (Mahakuasa)
h.
Iradah
(Berkehendak)
i.
‘Alim (Maha
Mengetahui)
j.
Hayat (Hidup)
k.
Sama’(Maha
Mendengar)
l.
Basar (Maha
Melihat)
m.
Kalam (Berfirman)
Ada sebagian ulama yang menambahkan
dengan tujuh sifat allah swt, sehingga menjadi dua puluh,yaitu:
a.
Qadiran (Maha
Kuasa)
b.
Muridan (Maha Berkehendak)
c.
‘Aliman (Maha
Mengetahui)
d.
Hayyan (Maha Hidup)
e.
Sami’an (Maha
Mendengar)
f.
Basiran (Maha
Melihat)
g.
Mutakalliman (Maha
Berbicara)
2.
Sifat Mustahil
Allah swt
Yaitu sifat-sifat yang secara akal tidak mungkin dimiliki
allah swt. Dalam ilmu tauhid dinyatakan bahwasifat Mustahil Allah swt ada tiga
belas, yaitu:
a.
‘adam, tidak ada
b.
Hudus, permulaan
c.
Fana’, rusak
d.
Mumasalatu
lil-hawadisi, menyerupai makhluk
e.
Qiyamuhu bigairihi,
membutuhkan sesuatu selain dirinya
f.
Ta’adud, lebih dari
satu
g.
A’jzun, lemah
h.
Karahah, terpaksa
i.
Jahlun, bodoh
j.
Mautun, mati
k.
Summun, tuli
l.
‘umyun, buta
m.
Bukmun, bisu
3.
Sifat Jaiz
Allah swt
Berarti sifat kebebasan Allah swt, yakni kebebasan yang
dimilikinya sebagai tuhan semesta alam untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat
sesuatu sesuai dengan kehendaknya yang mutlak.
b.
Ciri
Orang yang Beriman terhadap Sifat – sifat Allah SWT
Ciri orang yang beriman terhadap
sifat wajib Allah antara lain sebagai berikut :
1. Bersyukur
Manusia diciptakan Allah dalam
bentuk yang paling sempurna. Oleh karena itu pemberian Allah wajib digunakan
dengan baik untuk beribadah kepadaNya. Contoh: mulut digunakan untuk berkata
yang baik dan bermanfaat.
2. Ikhlas
Orang yang beriman kepada Allah
senantiasa ikhlas dalam segala perbuatannya. Ibadah yang dilaksanakan karena mengharap
ridla Allah.
3. Sabar
Sabar artinya tabah, tahan
menghadapi cobaan, menyerah kepada Allah dengan ridla dan lapang dada.
4. Amanah
Anugerah yang diberikan Allah kepda
kita perlu kita pelihara. Orang yang mendapat suatu jabatan tertentu wajib
digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Jabatan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawa, jujur dan amanah.
5. Tidak sombong
Kekayaan atau kepandaian yang Allah
berikan kepada kita seharusnya tidak menjadikan diri kita sombong. Adanya
kekayaan dan kepandaian yang kita miliki menjadikan diri kita rendah diri.
6. Sopan dalam perbuatan santun dalam berkata.
Ketika kita berbicara kepada
seseorang hendaknya selalu dengan lemah lembut. Dalam perilaku kita menjaga
perbuatan kita agar tidak menyakiti orang lain.
Ciri-ciri orang yang beriman
terhadap sifat mustahil Allah
1 Senantiasa mengagungkan asma Allah yang memiliki maha kesempurnaan, zat
yang tidak mungkin memiliki sifat-sifat yang mustahil bagi-Nya.
2. Takut kepada
Allah dengan berusaha mengerjakan perintah dan menjauhi larangaNya.
3. Berssukur
atas segala nikmat yang diberikan Allah.
4. Bersabar atas segala musibah dan kesusahan yang
dialami, karena semua itu merupakan ujian dari Allah.
5. Ikhlas dalam
belajar, bekerja dan beramal
6. Ikhlas dalam
menerima kehendak atau ketentuan Allah
7. Tawadhu,
merendahka diri kepada Allah dan tidak sombong
8. Bersemangat
dalam belajar dan bekerja
9. Peduli
terhadap kesusahan orang lain dan siap memberikan bantuan
10. Sopan dan
santun dalam perkataan dan perbuatan.
Ciri-ciri
orang yang beriman terhadap sifat jaiz Allah adalah
1. Rajin mengerjakan badah yang pokok seperti shalat 5
waktu, puasa
2. Rajin bekerja
3. Rajin belajar
4. Ikhlas dalam beramal
5. Bersyukur ketika mendapat kenikmatan atau
kebahagiaan
6. Bersabar ketika mendapat musibah.
KESIMPULAN
Dari
pemaparan pada bab pembahasan sebelumnya, dapat kami simpulkan bahwa Iman
menurut bahasa artinya percaya atau membenarkan. Menurut Istilah dalam ilmu
tauhid, iman artinya membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan
mengamalkan dengan perbuatan. Iman kepada Allah adalah meyakini dengan akal
akan wujud dan kebenaran-Nya sebagai pencipta, pemelihara dan Tuhan seluruh
makhluk Ciptaan-Nya.
seseorang
dapat dikatakan sebagai orang yang beriman apabila memenuhi ketiga unsur
keimanan di atas. mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah,
mengiikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan,
Ciri – ciri Orang yang Beriman kepada Allah
5.
Apabila disebut nama Allah akan
bergetar hatinya.
6.
Apabila dibacakan ayat-ayat Allah
kepada mereka bertambahlah iman mereka.
7.
Mereka yang benar-benar mendirikan
sholat dan menafkahkan sebagian hartanya di jalan Allah.
8.
Hanya kepada Allahlah mereka
bertawakal atau berserah diri.
Hikmah Beriman Kepada Allah
SWT
4.
Dapat menyelamatkan seseorang dari
segala sesuatu yang menimpa dirinya karena orang beriman akan ditolong oleh
Allah .
5.
Hati menjadi tenang dan tidak
gelisah .
6.
Mendatangkan keuntungan. Tanpa
dibekali iman, seseorang akan berada dalam kerugian.
Sifat adalah kualitas yang melekat pada dzat. Sifat
Allah yang terkandung dalam asma-Nya sebagaimana tercantum dalam Al-Quran,
secara keseluruhan menggambarkan kesempurnaan mutlak bagi Allah dan tidak ada
satu pun yang menyamai-Nya. karena itu, selain Allah, tidak ada yang boleh di
lekati sifat-sifat ke-Tuhanan. Adapun sifat Allah diklasifikasikan menjadi
tiga, yakni sifat Wajib, sifat Mustahil, dan sifat Jaiz bagi Allah.
Ciri
Orang yang Beriman terhadap Sifat – sifat Allah SWT diantaranya yaitu :
·
Bersyukur
·
Ikhlas
·
Sabar
·
Sopan dalam perbuatan santun dalam
berkata.
·
Tidak sombong
·
Amanah
·
Senantiasa mengagungkan asma Allah
yang memiliki maha kesempurnaan, zat yang tidak mungkin memiliki sifat-sifat
yang mustahil bagi-Nya.
·
Takut kepada Allah dengan berusaha
mengerjakan perintah dan menjauhi larangaNya
·
Tawadhu, merendahka diri kepada
Allah dan tidak sombong
·
Peduli terhadap kesusahan orang lain
dan siap memberikan bantuan
·
Bersemangat dalam belajar dan
bekerja
·
Rajin mengerjakan badah yang pokok
seperti shalat 5 waktu, puasa
·
Bersabar ketika mendapat musibah.
·
Rajin belajar
·
Rajin bekerja
·
dsb
DAFTAR
PUSTAKA
Mustafa, Ahmad Aziz. 2007. Pendar Mahabbatullah : Sepuluh Jurus Sakti
Menggapai Cinta Allah. Jakarta : Grafindo Khasanah Ilmu.
girisha.blogspot.com/2013/01/modul-pendidikanagama-islam-imankepada_6520.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar